
Laporan: shandi
Cianjur, metropuncaknews.com – Ribuan massa dari Paguyuban Ojek Motor Cianjur (PMOC) kembali turun kejalan. Pasalnya, mereka menilai, pihak Pemerintahan Kabupaten Cianjur tidak respon pada aksi massa POMC beberapa waktu yang lalu. Saat itu, massa POMC meminta pihak Pemkab Cianjur memberhentikan operasi Ojek Online (Ojol/aplikasi jasa ojek berbasis Online) di Kab Cianjur.
Korlap PMOC Rudi Agan didampingi Ketua POMC mengatakan, sebelumnya pada saat aksi pertama PMOC. Pihak Dinas Perhubungan (Dishub), maupun Kominfo telah merespon tuntutan POMC. Namun kenyataannya hingga kini tuntutan tersebut belum juga direalisasikan.
” Aksi unjukrasa untuk yang kedua kalinya ini, menuntut kesepakatan yang katanya sudah merespon, tapi pada kenyataannya pihak Pemkab Cianjur melalui Dishub, tak kunjung mendengar tuntutan kami, terkait pelarangan Ojol (aplikasi berbasis Online) tersebut,” kata Rudi Agan Rabu, (25/7).
Guna mengantisipasi terjadinya perseteruan atau bentrokan dan hal-hal yang tidak diinginkan, ratusan Ojol tidak beroperasi (libur).
Ditempat yang berbeda, Nenda perwakilan Ketua Ojol menyikapi hal tersebut mengatakan, ya sama-sama mencari rezeki, harusnya saling aja jangan sampai ada gesekan.
Untuk anggota komunitas Ojol dengan jumlah ratusan, diharapkan bisa menyelamatkan diri dulu dengan tidak menarik penumpang (libur). “ Dan saya mengharapkan di Cianjur ini bisa kondusif,” harap Nenda.